*FISH BONE DIAGRAM *

Suatu
tindakan dan langkah improvement akan lebih mudah dilakukan jika masalah dan
akar penyebab masalah sudah ditemukan.
Manfaat fishbone diagram ini dapat menolong kita untuk menemukan akar penyebab
masalah secara user friendly, tools yang user friendly disukai orang-orang di industri manufaktur di
mana proses di sana terkenal memiliki banyak ragam variabel yang berpotensi
menyebabkan munculnya permasalahan (Purba, 2008, para. 1–6).
Fishbone
diagram akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau masalah, dan menganalisis masalah tersebut
melalui sesibrainstorming. Masalah akan dipecah menjadi sejumlah kategori yang
berkaitan, mencakup manusia, material, mesin, prosedur, kebijakan, dan
sebagainya. Setiap kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu diuraikan melalui
sesi brainstorming.

*CONTOH BENTUK DASAR DIAGRAM FISH BONE*


*CONTOH BENTUK DASAR DIAGRAM FISH BONE*

Langkah 1:
Menyepakati pernyataan masalah
a.Sepakati
sebuah pernyataan masalah (problem statement). Pernyataan masalah ini
diinterpretasikan sebagai “effect”, atau secara visual dalamfishbone seperti
“kepala ikan”.
b.Tuliskan
masalah tersebut di tengah whiteboard di sebelah paling kanan
Langkah 2:
Mengidentifikasi kategori-kategori
a.Dari
garis horisontal utama, buat garis diagonal yang menjadi “cabang”. Setiap
cabang mewakili “sebab utama” dari masalah yang ditulis. Sebab ini
diinterpretasikan sebagai “cause”, atau secara visual dalam fishboneseperti
“tulang ikan”.
b.Kategori
sebab utama mengorganisasikan sebab sedemikian rupa sehingga masuk akal dengan
situasi.Kategori-kategori ini antara lain:
Kategori
6M yang biasa digunakan dalam industri manufaktur:
-Machine
(mesin atau teknologi),
-Method
(metode atau proses),
-Material
(termasuk raw material, consumption, dan informasi),
-Man Power
(tenaga kerja atau pekerjaan fisik) /
Mind Power (pekerjaan pikiran: kaizen, saran, dan sebagainya),
-Measurement
(pengukuran atau inspeksi), dan
-Milieu /
Mother Nature (lingkungan).
Kategori
8P yang biasa digunakan dalam industri jasa:
-Product
(produk/jasa),
-Price
(harga),
-Place
(tempat),
-Promotion
(promosi atau hiburan),
-People
(orang),
-Process
(proses),
-Physical
Evidence (bukti fisik), dan
-Productivity
& Quality (produktivitas dan kualitas).
Kategori
5S yang biasa digunakan dalam industri
jasa:
-Surroundings
(lingkungan),
-Suppliers
(pemasok),
-Systems
(sistem),
-Skills
(keterampilan), dan
-Safety
(keselamatan).
Langkah 3:
Menemukan sebab-sebab potensial dengan cara brainstorming
a.Setiap
kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu diuraikan melalui sesi brainstorming.
b.Saat
sebab-sebab dikemukakan, tentukan bersama-sama di mana sebab tersebut harus
ditempatkan dalam fishbone diagram, yaitu tentukan di bawah kategori yang mana
gagasan tersebut harus ditempatkan, misal: “Mengapa bahaya potensial? Penyebab:
Karyawan tidak mengikuti prosedur!” Karena penyebabnya karyawan (manusia), maka
diletakkan di bawah “Man”.
c.Sebab-sebab
ditulis dengan garis horisontal sehingga banyak “tulang” kecil keluar dari
garis diagonal.
d.Pertanyakan
kembali “Mengapa sebab itu muncul?” sehingga “tulang” lebih kecil (sub-sebab)
keluar dari garis horisontal tadi.
Satu sebab
bisa ditulis di beberapa tempat jika sebab tersebut berhubungan dengan beberapa
kategori.
Langkah 4:
Mengkaji dan menyepakati sebab-sebab yang paling mungkin
a.Setelah
setiap kategori diisi carilah sebab yang paling mungkin di antara semua
sebab-sebab dan sub-subnya.
Jika ada
sebab-sebab yang muncul pada lebih dari satu kategori, kemungkinan merupakan
petunjuk sebab yang paling mungkin.
b.Kaji
kembali sebab-sebab yang telah didaftarkan (sebab yang tampaknya paling
memungkinkan) dan tanyakan , “Mengapa ini sebabnya?”
c.Pertanyaan
“Mengapa?” akan membantu kita sampai pada sebab pokok dari permasalahan
teridentifikasi.
d.Tanyakan “Mengapa ?”
sampai saat pertanyaan itu tidak bisa dijawab lagi. Kalau sudah sampai ke situ
sebab pokok telah terindentifikasi.Lingkarilah sebab yang tampaknya paling
memungkin pada fishbone diagram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar