Rabu, 21 Januari 2015

*ROOT CAUSE ANALYSE*

ROOT CAUSE ANALYSIS (Analisis akar masalah)
Setiap masalah selalu mempunyai akar masalah
Akar masalah sangat penting diketahui untuk melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan secara efektif.Untuk mengukur efektifitas tindakan perbaikan.

Langkah 1 – Definisikan Masalah
Masalah apa yang sedang terjadi pada saat ini?
Jelaskan simptom yang spesifik, yang menandakan adanya masalah tersebut!
Langkah 2 – Kumpulkan Data
Apakah memiliki bukti yang menyatakan bahwa masalah memang benar ada?
Sudah berapa lama masalah tersebut ada?
Impact apa yang dirasakan dengan adanya masalah tersebut?
Langkah 3 – Identifikasi Penyebab yang Mungkin
Jabarkan urutan kejadian yang mengarah kepada masalah!
Pada kondisi seperti apa masalah tersebut terjadi?
Adakah masalah-masalah lain yang muncul seiring/mengikuti kemunculan masalah utama?
Langkah 4 – Identifikasi Akar Masalah (Root Causes)
Mengapa faktor kausal tersebut ada?
Alasan apa yang benar-benar menjadi dasar kemunculan masalah?
Langkah 5 – Ajukan dan Implementasikan Solusi
Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah masalah muncul kembali?
Bagaimana solusi yang telah dirumuskan dapat dijalankan?
Siapa yang akan bertanggungjawab dalam implementasi solusi?
Adakah resiko yang harus ditanggung ketika solusi diimplementasikan?
Metode Why
Menggunakan iterasi yaitu pertanyaan MENGAPA yang diulang beberapa kali sampai menemukan akar masalahnya.
Contoh : Masalah Mesin breakdown
1.Mengapa? Komponen automator tidak berfungsi
2.Mengapa tidak berfungsi? Usia komponen sudah melebihi batas lifetime 12 bulan
3.Mengapa tidak diganti? Tidak ada yang tahu
4.Mengapa tidak ada yang tahu? Tidak ada jadwal rutin maintenance
5.Mengapa tidak ada jadwal rutin? Inilah akar masalahnya
Tahapan umum “why analysis”:
-Menentukan masalahnya dan area masalahnya
-Mengumpulkan team untuk brainstorming
-Turun ke lapangan untuk melihat actual tempat, actual object, dan actual data
-Mulai bertanya menggunakan why dan why…….?
-Setelah sampai pada akar masalah, ujilah setiap jawaban dari yang terbawah apakah jawaban tersebut akan berdampak pada akibat di level atasnya.
-Pada umumnya solusi tidak mengarah pada menyalahkan ke orang tapi bagaimana cara melakukan perbaikan sistem atau prosedur
-Jika akar penyebab sudah diketahui maka segera implementasikan solusinya.

Metode Analisis Akar Masalah
1.       Event Tree Analysis
2.       Fault Tree Analysis 
3.       Failure Mode & Effect Analysis (FMEA)
4.       Systematic Cause and Analysis Tools (SCAT)
5.       Bird & Loftus – Loss Causation
6.       Fishbone Diagram

Failure Mode & Effect Analysis

STUDI KASUS : ANALISIS AKAR MASALAH :
1.Identifikasi Insiden yang akan di investigasi
2.Tentukan Tim Investigator
3.Kumpulkan data & informasi
-Observasi
-Dokumentasi
-Interview                          
4.Petakan Kronologi kejadian
-Narrative Chronology,
-Timeline,
-Tabular Timeline,
-Time Person Grid.
5.Identifikasi CMP ( Care Management Problem )
( Brainstorming, Brainwriting )
6.Analisis Informasi
-5 Why’s,
-Analisis Perubahan
-Analisis Penghalang
-FishBone / Analisis Tulang Ikan
7.Rekomendasi dan Rencana Kerja untuk Improvement.
FAKTOR KONTRIBUTOR, KOMPONEN & SUBKOMPONEN DALAM INVESTIGASI INSIDEN KLINIS.
1.       FAKTOR  KONTRIBUTOR  EKSTERNAL DILUAR RS
KOMPONEN
a)Regulator dadn Ekonomi
b)Peraturan dan kebijakan Depkes                                                                                                                 
c)Peraturan Nasional
d)Hubungan dengan organisasi lain.
2. FAKTOR KONTRIBUTOR ORGANISASI & MANAJEMEN
Komponen
SubKomponen
Organisasi & Manajemen
a. Struktur Organisasi

b. Pengawasan

c. Jenjang Pengambilan Keputusan
Kebijakan, Standar & Tujuan
a. Tujuan & Misi

b. Penyusunan Fungsi Manajemen

c. Kontrak Service

d. Sumber Keuangan

e. Pelayanan Informasi

f. Kebijakan diklat

g. Prosedur & Kebijakan

h. Fasilitas & Perlengkapan

i. Manajemen Risiko

j. Manajemen K3

k. Quality Improvement
Administrasi
Sistem Administrasi
Budaya Keselamatan
a. Attitude Kerja

b. Dukungan manajemen oleh seluruh staf
SDM
a. Ketersediaan

b. Tingkat Pendidikan & Keterampilan Staf yang Berbeda

c. Beban Kerja yang optimal
Diklat
Manajemen Training/Pelatihan/Refreshing


3. FAKTOR LINGKUNGAN KERJA
Komponen
SubKomponen
 Desain dan Bangunan
 a. Manajemen Pemeliharaan
  
 b. Penilaian Ergonomik

 c. Fungsionalitas
 Lingkungan
 a. Housekeeping

 b. Pengawasan Lingkungan Fisik

 c. Perpindahan Pasien antar Ruangan
 Perlengkapan
 a. Malfungsi Alat

 b. Ketidaktersediaan

 c. Manajemen Pemeliharaan

 d. Fungsionalitas

 e. Desain, Penggunaan & Maintenanace Peralatan
4. FAKTOR KONTRIBUTOR : TIM
Komponen
SubKomponen
 Supervisi & Konsultasi
 a. Adanya kemauan staf junior berkomunikasi

 b. Cepat Tanggap
 Konsistensi
 a. Kesamaan tugas antar profesi

 b. Kesamaan tugas antar staf yang setingkat
 Kepemimpinan & Tanggung Jawab
 a. Kepemimpinan Efektif

 b. Job Desc Jelas
 Respon terhadap Insiden
 Dukungan per group setelah insiden

5. FAKTOR KONTRIBUTOR : STAF
Komponen
SubKomponen
 Kompetensi
 a. Verifikasi Kualifikasi

 b. Verifikasi Pengetahuan & Keterampilan
 Stressor Fisik dan Mental
 a. Motivasi

 b. Stresor Mental: efek beban kerja beban mental

 c. Stresor Fisik: Efek beban kerja = Gangguan Fisik

6.       FAKTOR KONTRIBUTOR : TUGAS
Komponen
SubKomponen
Ketersediaan SOP
a. Prosedur Peninjauan & Revisi SOP

b. Ketersediaan SOP

c. Kualitas Informasi

d. Prosedur Investigasi
Ketersediaan & akurasi hasil test
a. Test Tidak Dilakukan

b. Ketidaksesuaian antara interpretasi hasil test
Faktor Penunjang dalam validasi alat medis
a. Ketersediaan, penggunaan, reliabilitas

b. Kalibrasi
Desain Tugas
Penyelesaian tugas tepat waktu dan sesuai SOP



7.       FAKTOR KONTRIBUTOR : PASIEN
Komponen
SubKomponen
Kondisi
Penyakit yang kompleks, berat, multikomplikasi


Personal
a. Kepribadian

b. Bahasa

c. Kondisi Sosial

d. Keluarga
Pengobatan
Mengetahui risiko yang berubungan dengan pengobatan


Riwayat
a. Riwayat Medis

b. Riwayat Kepribadian

c. Riwayat Emosi
Hubungan Staf dan Pasien
Hubungan yang baik

8.       FAKTOR KONTRIBUTOR KOMUNIKASI
Komponen
SubKomponen
Komunikasi Verbal
a. Komunikasi antar staf junior dan senior

b. Komunikasi antar Profesi

c. Komunikasi antar Staf dan Pasien

d. Komunikasi antar Unit Departemen
Komunikasi Tertulis
Ketidaklengkapan Informasi

                

1 komentar: